Jangan takut ngobrol sama bule
Lomba bahasa Rusia adalah kegiatan tahunan yang diadakan langsung oleh Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia. Sejak tahun 2010 saya sudah mengikuti lomba tersebut.
Lomba yang diadakan kedutaan ini biasanya lomba membaca puisi dan lomba menulis essai. Pesertanya pun mulai dari para mahasiswa sastra, murid kursus bahasa Rusia, sampai yg otodidak.
Anda akan banyak menemui orang-orang Rusia dari staf kedutaan dan juga dari murid-murid Russian School Jakarta disini.
Waktu itu kebetulan saya bertemu teman lama saya, masih satu klub conversation pula dulu. Ternyata ia tidak berbeda jauh seperti dulu, masih suka 'pegang-pegang' (padahal kita sesama cowok) dan manja.
Tapi tidak mengapalah saya memaklumi sifatnya, karena dia juga cukup baik.
Walaupun akan sangat sulit baginya untuk mempengaruhi saya.
Disaat waktu jamuan dari duta besar ia hendak meminta kopi kepada pramusiwi, karena pramusiwinya orang Rusia, dia ga berani minta. Dia terus-terusan mendesak saya untuk mengutarakan maksudnya ke pramusiwi itu, begitu pula saat hendak berfoto dengan para staf, ia juga meminta bantuan saya.
Disisi lain saya pun disibukkan dengan staf lain yg mengajak saya berdiskusi dan juga ngobrol-ngobrol dengan anak sastra RUsia UNPAD, terlebih saya mengajak bokap datang, tidak mungkin saya membiarkan ayah saya sendirian ditengah riuh berbahasa Rusia, saya pun juga berusaha untuk mengenalkan ayah saya dengan beberapa staf. Saya menerjemahkan setiap kata demi kata yg dituturkan seorang staf kepada ayah saya kedalam bahasa Indonesia. Begitu pula sebaliknya.
Saya agak terganggu dengannya yg terus memaksa saya dan dengan nada sedikit tinggi saya bilang "ngomong sendirilah sana, udah berapa tahun juga belajar bahasa Rusia, masa ngomong sama bule doang ga berani?"
Saya bilang begitu karena memang dia jauh lebih lama mempelajari bahasa RUsia ketimbang saya, dan dia lebih banyak link dengan bule ketimbang saya.
Padahal saya tau, dia pinter, namun kurang berani mempraktekkan bahasa RUsianya.
Apa yg kita dapatkan dari cerita diatas?
Yup... Keberanian untuk berbicara.
Kebanyakan orang pintar bahasa, tidak berani berbicara, hanya pintar grammar, membaca dan menulis. Namun kemampuan berbicaranya 0 besar.
Padahal bertemu dengan orang-orang bule itu adalah kesempatan emas, Ia bisa mempraktekkan bahasa Rusianya disana.
Namun dikarenakan masih gengsi dan takut salah, ia urungkan niat itu.
Mengapa kita gengsi kalau kita merasa belum lancar?
Mestinya kita baru boleh merasa gengsi ketika kita sudah lancar berbahasa Rusianya kan?
Saya dorong dia untuk berbicara dan mengutarakannya sendiri, tetapi ia tidak mau.
Pilihan apapun dari teman saya akan saya hargai...
Disini saya hanya mengingatkan,..
Bule adalah investasi emas bagi para pelajar bahasa, manfaatkanlah mereka, dan berbagilah dengan mereka!
Salam.
Your Friend.
Erlan
