Sejauh mana ada berkorban untuk keberhasilan anda dalam belajar bahasa?
Ini adalah topik yang saya rasa cukup berat pula untuk penulis, dikarenakan penulispun belumlah mencapai hiperpoliglot tahap dewa, penulis tetaplah manusia biasa, bukanlah Cardinal Joseph Mezzofanti yang mampu mempelajari suatu bahasa hanya semalaman, bukanlah Ziad Fazah yang mampu menguasai puluhan bahasa, dan bukanlah ahli linguistik senior seperti Hadimurti Kridalaksana. Tapi ada baiknya saya memberikan sedikit pengalaman pengalaman saya selama bertahun-tahun mempelajari berbagai bahasa asing...
Sebagai language-learner kehidupan sayapun dikelilingi oleh elemen orang-orang ber'bahasa', mulai dari bule, orang-orang yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di negeri orang, anak-anak sastra sampai orang yang ngajak kenalan di FB...
Terdapat perbedaan yang mendasar antara orang-orang berbahasa yang saya temui itu, walau intinya mereka mengejar satu tujuan. Kemampuan berbahasa.
Yup, kemampuan berbahasa.
Perbedaannya adalah terletak dari jalan yang mereka tempuh untuk mencapai kemampuan berbahasa tersebut.
Saya beri gambaran
Suatu hari Anda hendak pergi ke kampus, secara normal Anda akan memilih jalan yang lebih dekat atau jalan yang lebih nyaman untuk dilewati.
Bagaimana kalau Anda selama perjalanan kekampus itu bermain-main dahulu, semisal memutar jalan yang lebih jauh, atau anda pergi ke kota lain dulu baru anda dari kota itu anda pergi kekampus?
Pasti sangat melelahkan bukan,,, Anda juga kehilangan banyak waktu, dan Anda akan telat (bisa-bisa diusir dosen).
Namun begitulah realita kebanyakan para pelajar bahasa dewasa ini. Kebanyakan mereka lebih memilih jalan yang lebih jauh.
Banyak orang yang ingin sekali menguasai banyak bahasa atau menguasai bahasa bahasa tertentu, namun mereka tidak pernah mengerti dan membuat perencanaan jalan apa yang akan mereka tempuh sehingga jalan akan terasa sangat jauh.
Sekarang tanya hal berikut pada diri Anda sendiri.
1. Bahasa apakah yang benar-benar saya ingin kuasai?
2. Sudah berapa lama saya mempelajarinya?
3. Berapa waktu yang saya sediakan setiap harinya untuk mempelajari bahasa itu?
4. Kapankah targetku menguasai bahasa itu secara meyakinkan?
Pertanyaan nomor satu tidak akan saya perhatikan disini, yang menjadi masalah adalah poin nomor 2, 3 dan 4.
Saya tidak akan menanyakan apa jawaban Anda, silakan Anda simpan dulu jawaban Anda.
Sekarang saya ingin Anda fokus lagi...
Dalam mempelajari bahasa itu dibutuhkan konsistensi yg sangat besar dalam mempelajarinya.
Kebanyakan dari pelajar bahasa, hanya semangat pada bulan awal, setiap hari ia membuka buku bahasanya, tetapi untuk bulan selanjutnya buku itu sudah kembali stagnasi diraknya.
Apa yang sebenarnya terjadi?
yup, niat yang lemah. konsistensi yang rendah, dan ketidakjelasan target.
hal itu akan membuat Anda menjadi lama dalam mempelajari bahasa itu.
Saya mempunyai banyak kenalan seperti itu, mereka sudah lama belajar bahasa ini itu, tetapi kemampuan berbahasa mereka masih beginner-beginner saja.
Anda tidak mengorbankan waktu dan pikiran Anda untuk mengejar target Anda. Anda hanya baru kembali mengingat bahasa itu ketika mendengar dari lagu, atau menonton film yg menggunakan bahasa itu, bergumam betapa indah dan inginnya aku menguasai bahasa itu. Motivasi Anda tumbuh kembali. Setelah beberapa lama motivasi anda kendur lagi, terus begitu selama bertahun-tahun.
Apa yang kita dapatkan dengan model pembelajaran seperti itu?
0 besar. Hanya membuat capek hati capek pikiran.
Anda menginginkan menguasai suatu bahasa tetapi bayaran (baca: pengorbanan) Anda yg keluarkan tidak sebanding dengan target Anda yg terlampau tinggi itu.
Ibaratnya Anda seperti bermimpi untuk membeli mobil mewah dengan harga seratus ribu rupiah.
Menguasai bahasa asing tidaklah mudah, Anda butuh konsistensi, minimal 1 tahun intensif!
Selama setahun itu setiap harinya tak boleh ada yg alfa untuk mempelajari bahasa.
Tidak usah lama-lama, cukup satu jam saja seharinya.
Lihat perkembangan Anda pada bulan pertama, bulan kedua bulan ketiga, dst.
Betapa banyaknya ilmu yang sudah Anda dapatkan.
Bahkan saya pernah mengatakan di status FB saya, jika Anda meluangkan waktu 2 jam saja seharinya untuk mempelajari bahasa Rusia, pada tanggal yang sama dengan hari ini di tahun depan, mari ikut saya ngeceng sama orang-orang Rusia.
Pikirkan...
Setahun adalah rentang yang cukup pendek. Waktu setahun intensif umumnya bisa membawa Anda ketingkat menengah keatas dalam bahasa apapun.
Selama intensif bagi waktu Anda untuk mempelajari grammar, mempelajari kosa kata, berbicara, dan mendengarkan.
Jangan ragu-ragu untuk mengulangi lagi materi yang Anda lupa.
Terus lakukan itu dengan konsistensi tinggi.
Be successful language learner.
Your Fellas,
Erlan